Ditulis oleh Dewan Asatidz
Pernah diperdebatkan di kalangan
medis, bahwa berdoa mempunyai dampak positif bagi kesehatan. Berbagai
riset pun dilakukan untuk membuktikan itu. Sebagian kalangan
menyangsikan adaanya pengaruh doa terhadap penyembuhan dari penyakit
atau kesehatan, karena penelitian yang pernah dilakukan masih membuahkan
hasil yang tidak pasti dan tidak konsisten. Sebuah jurnal kesehatan di
Florida, AS bernama Newsmax Health beberapa waktu lalu (6/4/2012)
menurunkan artikel bejudul Proof of the Healing Power of Prayer (Bukti
Kekuatan Penyembuhan dari Doa). Artikel tersebut mengulas hasil-hasil
riset terbaru yang dilakukan di berbagai rumah sakit di AS yang
membuktikan bahwa kepercayaan terhadap Tuhan dan rajin berdoa dapat
menyebabkan hidup lebih sehat, lebih bahagia dan menambah umur.
Dr.
Harold G. Koenig, Direktur Pusat Spiritualitas, Teologi dan Kesehatan
dari universitas Duke dilansir menyatakan bahwa penelitian menunjukkan
berdoa bisa mengurangi resiko sakit dan bagi mereka yang sakit, berdoa
akan membantunya sembuh lebih cepat. Lebih dari 1500 kajian medis
membuktikan bahwa mereka yang lebih agamis cenderung hidup lebih sehat
secara fisik dan mental. 150 Penelitian tentang korelasi antara
kesehatan dan aktifitas sepiritual, 85 mengatakan bahwa mereka yang
rajin beribadah dan berdoa mempunyai umur yang lebih panjang. Dr.
Koening juga merujuk dua penelitian yang dilakukan oleh Universitas
Californaia di San Fransisco Medical Center menunjukkan bahwa berdoa
memberikan dampak positif kapada penderita AIDS. Mereka yang rajin
berdoa menginap di rumah sakit tiga kali lebih lama dari penderita
penyakit biasa, sedangkan mereka yang tidak melakukan doa bisa menginap
enam kali lebih lama.
Lepas dari bukti-bukti saintific tersebut,
sebagai seorang muslim, kita meyakini do’a adalah kekuatan yang luar
biasa. Rasulullah s.a.w. menegaskan “Doa adalah otak dari ibadah”
[Tirmidzi], “Tidak ada yang lebih mulia di mata Allah selain berdoa”
[Hakim]. Kita tahu bahwa semua aktifitas kehidupan kita adalah ibadah
kalau kita pandai-pandai meniatkannya. Kalau semua aktifitas kita adalah
ibadah dan inti ibadah adalah berdoa, maka sebenarnya kehidupan kita
ini adalah berdo’a. Berdo’a sejatinya adalah harapan kepada yang lebih
baik dari Allah s.w.t. Kalau kita berharap sesuatu yang istimewa, maka
tidaklah layak kalau hanya duduk-duduk dan menengadahkan tangan tanpa
usaha dan kerja keras. Maka berdo’a juga sejatinya tidaklah sempurna
tanpa usaha dan kerja keras kita.
Maka Rasulullah s.a.w. juga
menegaskan “Doa adalah senjata orang mukmin, tiang agama dan cahaya
langit dan bumi” [Hakim]. Tentu tidak mungkin kita bisa mewujudkan itu
hanya dengan menengadahkan tangan, tetapi harus dengan upaya dan jerih
payah kita baik fisik maupun mental. Maka sebenarnya itulah letak
kekuatan doa, bahwa ia menjadi mesin pendorong yang dahsyat bagi segala
bentuk usaha dan upaya manusia.
Maka orang-orang yang berdoa
adalah orang yang dekat dengan Allah dan dicintai Allah s.w.t.
sebagaimana dalam firmanNya Allah “Dan Tuhanmu berfirman: "Berdo’alah
kepada-Ku, niscaya akan Kukabulkan bagimu. Sesungguhnya orang-orang yang
menyombongkan diri dari menyembah-Ku akan masuk neraka Jahannam dalam
keadaan hina dina". [Ghafir:60] “Dan Aku lebih dekat dari urat leher”
[Qaaf:16]. Dan orang yang dekat dengan Allah s.w.t. tersebut pastilah
orang tinggi imannya, sangat percaya kepada Allah dan pekerja keras.
Berdoa,
akan bermanfaat manakala makanan minuman kita bersih dan halal. Kalau
makanan dan minuman yang kita konsumsi tidak halal akan menghambat
terkabulnya do’a tersebut. Sebaik-baik makanan yang halal adalah yang
sehat dan bermanfaat bagi badan kita. Dalam sebuah hadist Rasulullah
s.a.w. mengatakan “Sesungguhnya Allah adalah Dzat yang baik dan tidak
menerima kecuali yang baik. Ada cerita seorang lelaki bepergian sampai
lusuh, ia berdo’a mengangkat tangannya ke langit seraya berkata Ya
Tuhanku, Ya Tuhanku, tetapi makanannya haram, minumannya haram,
pakaiannya haram, dia diberi makanan haram, bagaimana do’anya akan
dikabulkan” [Muslim:2393].
Maka dalam doa sebenarnya tersimpan
tiga elemen penting dalam kehidupan, yaitu harapan dan kepercayaan
kepada Tuhan, usaha yang gigih dan itu tidak akan terwujud tanpa makanan
yang halal dan sehat. Itulah mengapa orang yang rajin berdoa dan
melakukan do’a dengan benar, berpotensi untuk lebih sehat dan lebih
panjang umurnya.
Bulan Ramadhan ini juga disebut bulan do’a
karena pada bulan ini do’a-do’a hamba di dengar dikabulkan. Pada bulan
itu juga diturunkan malam seribu bulan, dimana malaikat turun ke dunia
untuk mengamini doa-doa yang dilantunkan manusia di malam itu. Marilah
kita perbanyak do’a pada bulan yang penuh berkah ini.
Muhammad Niam
Dewan Asatid
Tidak ada komentar:
Posting Komentar