Sabtu, 20 April 2013

Mandiri Bukanlah Pembelajaran tapi Proses Kehidupan

Mandiri bukanlah pembelajaran tapi proses kehidupan


Mandiri, kata yang mungkin menunjukan kedewasaan diri, kata yang juga menunjukan kemampuan dari seseorang untuk memenuhi kebutuhan dirinya, ya jika seseorang mampu menjadi diri yang mandiri, maka bukan hal yang tak mungkin ia juga mampu melewati seleksi alam dalam kehidupan ini. Dimana kemampuan manusia untuk melangsungkan hidupnya tanpa bergantung pada orang lain.

Kebutuhan yang harus dipenuhi seseeorang tidak melulu soal materi, tapi juga rohani. Terkadang dalam hidup ini manusia seringkali hanya memikirkan soal materi. Seperti hidupnya tergantung pada materi saja. Sebagai contohnya untuk memenuhi kebutuhan materi, seseorang dengan berpeluh keringat dengan jerih payah sendirinya mampu menghasilkan sesuatu yang mendatangkan materi untuk kehidupannya. Itu hanya sebagian contoh mandiri dalam hal materi. Masih banyak lagi contoh lainnya. Selain itu, materi juga tidak hanya soal uang semata, melainkan juga tentang sesuatu yang kita raih atau dapat yang dapat dilihat, disentuh dan dirasakan. Seperti hasil kita membuat karya seni dan berhasil memperoleh penghargaandari masyarakat atas karya kita.

Mandiri dalam mencukupi kebutuhan rohani mungkin akan sulit dijelaskan, namun tanpa sadar kita sering memenuhi kebutuhan rohani kita secara mandiri. Seperti menonton televisi untuk hiburan, jalan-jalan, rekreasi dll semua itu untuk memuaskan rohani kita. Dan jika semua itu dilakukan oleh diri kita sendiri, sesungguhnya kita sudah dapat mandiri untuk mencukupi kebutuhan rohani. Memang kata rohani sering disangkut-pautkan oleh agama. OK akan saya kasih contoh mandiri dalam hal agama. Jangan berpikir tentang ibadah yang dilakukan sendiri atau apalah. Karena kita umat islam terutama pria dianjurkan untuk shalat berjamaah. Jadi mandiri dalam agama juga bisa dilakukan selain ibadah shalat, seperti sedekah. Ya.. sedekah yang kita keluarkan pada orang yang tidak mampu juga merupakan hasil kemandirian kita untuk memenuhi kewajiban dari agama kita, so.. bukankah hal tersebut juga mencerminkan kita dapat dikatakan sudah mandiri dalam agama kita.

Sebenarnya tidaklah penting bagi manusia untuk belajar hidup mandiri, kenapa?? Karena hidup mandiri adalah suatu hal yang wajar yang mau tidak mau dilakukan atau terjadi pada diri tiap orang. Jadi mandiri adalah tuntutan hidup setiap manusia. Seperti yang sebelumnya dikatakan, bahwa mandiri adalah cara seseorang untuk mempertahankan hidupnya. Seram sekali kata-kata tersebut. Seakan-akan manusia disamaka dengan binatang, dimana berlaku hukum rimba “yang kuat dialah yang berkuasa.”

Tapi mandiri sangat diperlukan bagi remaja seusia 16 – 25 tahun. Karena seusia mereka biasanya sedang mencari jati diri mereka masing-masing. Dengan kemandirian mereka maka jati diri mereka akan terbentuk dengan sendirinya. Janganlah orang tua memaksakan anaknya harus begini atau begitu. Biar saja anaknya tumbuh sesuai keinginannya. Sebagai orang tua, mereka cukup mengawasi perkembangan anaknya, agar tidak terjadi sesuatu hal yang tidak diinginkan.

Sikap mandiri memang akan muncul dengan sendirinya di diri setiap orang. Tapi sikap mandiri muncul karena berbagai hal.
1. Jauh dari orang tua
2. Hidup sendiri
3. Tututan hidup

Hidup mandiri bukanlah suatu pelajaran dalam mengarungi kehidupan ini, melainkan cara dari seseorang untuk mempertahankan hidupnya dalam berbagai situasi yang sulit

Tidak ada komentar:

Posting Komentar