Semua Berawal dari
Pendidikan
Perkembangan budaya
global masyarakat dunia yang tengah menjalar di berbagai sendi kehidupan telah menggiring
bangsa Indonesia ke dalam sebuah kebudayaan baru yang asing. Disadari atau
tidak, kebudayaan asli bangsa Indonesia yang sebenarnya penuh dengan norma dan
nilai-nilai tentang adat khas ketimurannya, kini semakin terkikis oleh
kebudayaan asing. Wajah kebudayaan Bangsa Indonesia pun tidak terlihat
berseri-seri lagi seperti dulu kala.
Fenomena
tersebut terindikasi dari kebiasaan hidup mayoritas masyarakat Indonesia yang
seolah-olah berkiblat kepada pola kehidupan masyarakat barat yang cenderung
liberal. Kemajuan tekhnologi, komunikasi, dan ilmu pengetahuan merupakan
pendukung kuat terjadinya fenomena ini.
Secara
bijak, perkembangan dan percampuran dua kebudayaan tersebut haruslah membawa
masyarakat Indonesia menuju sebuah pencerahan dan kemajuan, sehingga akan
tercipta budaya berfikir baru yang jauh lebih maju dari sebelumnya. Tetapi,
percampuran kebudayaan tersebut akan menjadi masalah besar bagi bangsa
Indonesia, apabila tidak adanya filter kebudayaan dalam diri setiap individu
dalam masyarakat Indonesia, yang mampu melindungi bangsa Indonesia dari
pengaruh negativ budaya bangsa lain. Maka dalam hal inilah pendidikan dan
pengetahuan sangat mutlak diperlukan untuk menciptakan suatu filter kebudayaan
tersebut. Dengan demikian, kebudayaan Bangsa Indonesia akan terus berkembang,
tetapi, tetap tidak kehilangan wajah aslinya.
Merujuk
kepada hal-hal di atas, pendidikan merupakan modal dasar yang harus dimiliki
oleh setiap manusia dalam rangka menjalani kehidupan sebagai individu dari
suatu kelompok masyarakat, kemudian menjadi sebuah bangsa, dan Negara. Dengan
adanya pendidikan yang kuat dalam diri
setiap individu, maka akan tercipta suatu pemahaman yang kuat terhadap
nilai-nilai murni kebudayaan bangsanya sendiri. Akhirnya, individu-individu
yang telah berkarakter kebangsaan tersebut akan berkelompok menjadi sebuah
masyarakat yang majemuk untuk membentuk sebuah bangsa yang besar beratasnamakan
suatu negara yang bangga terhadap budayanya sendiri. Dengan sendirinya, filter
kebudayaan yang kuat pun akan terbentang diatas bangsa tersebut.
Pendidikan
bangsa merupakan sorotan utama dari masalah ini. Proses pendidikan dan
penanaman moral, sikap, nilai, serta akhlak yang baik pada generasi muda akan
menentukan keberhasilan bangsa ini kedepan. Tentunya, keberhasilan proses
tersebut sangat tergantung kepada keluarga sebagai awal dari pembentukan
karakter individu. Keluarga yang baik, secara sederhana akan memperkenalkan
kepada individu atau anaknya tentang
nilai-nilai dan norma-norma yang sesuai, sehingga anak atau individu
tersebut telah siap untuk bergaul dan bersosialisasi dengan lingkungan baru
yang lebih luas. Setelah itu, lingkungan yang baik akan semakin membentuk keperibadian yang baik dan kuat
sebagai individu dari suatu kelompok masyarakat yang lebih luas lagi.
Sekolah
sebagai sarana menuntut ilmu juga harus mampu mendukung proses pendidikan yang
telah dilakukan sebelumnya terhadap individu tersebut, sehingga apabila sebuah
lembaga pendidikan seperti sekolah tersebut telah mampu melaksanakan tugasnya,
maka akan terlahirlah individu-individu yang siap untuk mengemban tugas sebagai
penerus perjuangan bangsa. Tentu saja dengan bekal keperibadian dan kepercayaan
diri yang kuat sebagai bangsa Indonesia.
Terlepas
dari semua hal itu, untuk menjadi sebuah bangsa yang percaya diri dan bangga
akan kebudayaan sendiri, bukan berarti harus menjadi bangsa yang tertutup,
stagnan, dan tidak mau menerima kemajuan kebudayaan global yang ada. Tetapi,
kemajuan kebudayaan global tersebut harus diterima secara selektif, sehingga
akan berguna untuk memecahkan persoalan-persoalan bangsa dihari-hari kemudian.
Bangsa
Indonesia tidak akan pernah kehilangan wajah aslinya dan Bangsa Indonesia pun
akan lebih maju jika Bangsa Indonesia menghargai budayanya sendiri.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar