INDRA DWI PRASETYO
13210516
4ea16
Peran Pemasaran dalam Perusahaan dan Masyarakat
Pengertian Pemasaran
Peran
manajer pemasaran dalam perusahaan berkaitan dengan jenjang
manajerialnya, yakni jenjang korporet, jenjang unit bisnis strategik,
dan jenjang operasional atau fungsional. Perusahaan yang berharap dapat
berhasil perlu memfokuskan pada pemasaran. Filosofi seperti ini, disebut
Konsep Pemasaran sangat membantu perusahaan mencapai tujuannya dengan
mengutamakan kepuasan konsumen melalui koordinasi dan integrasi antara
bidang pemasaran dengan bidang kegiatan lainnya. Manajer pemasaran harus
bekerja dengan banyak bidang lain dalam perusahaan yang satu sama lain
saling bergantung dan mendukung dalam pencapaian tujuan perusahaan.
Kegiatan-kegiatan
pemasaran juga perlu dikoordinasikan dengan faktor-faktor lingkungan
yang sebagian besar berada di luar kontrol perusahaan. Ini berarti bahwa
perusahaan perlu lebih banyak mengarahkan karyawan melakukan
kegiatan-kegiatan pemasaran yang etis atau tidak bertentangan dengan
norma lingkungan, dan produk-produknya memang aman sebelum diluncurkan.
Untuk memenuhi kebutuhan pelanggan, keputusan tentang produk
diintegrasikan dengan keputusan-keputusan menyangkut harga, distribusi,
dan promosi. Keempat instrumen pemasaran tersebut, yaitu produk, harga,
distribusi dan promosi. Keempat instrumen pemasaran tersebut, yaitu
produk, harga, distribusi dan promosi, dikenal dengan istilah bauran
pemasaran.
PROSES MANAJEMEN PEMASARAN DAN STRATEGI PEMASARAN
Tugas-tugas Manajemen Pemasaran
Proses
manajemen pemasaran dibahas menurut tahaptahapnya yang bermula dari
penganalisisan pasar sampai dengan pengendalian pemasaran. Secara
spesifik strategi dan perumusan strategi pemasaran diuraikan untuk
memperjelas langkah-langkah penting yang harus dilakukan oleh seorang
manajer pemasaran.
SEGMENTASI PASAR, PENENTUAN SASARAN PASAR, DAN PEMOSISIAN
Pasar dan Penggolongannya
Segmentasi
pasar merupakan upaya untuk mengidentifikasi kelompok konsumen dengan
cara mengelompokkan konsumen ke dalam kelompok-kelompok yang kebutuhan
dan keinginannya serupa. Pengelompokan yang dilakukan dapat menggunakan
basis yang berbeda, seperti faktor demografis, geografis, faktor
demografis pribadi, faktor psikografis dan keperilakuan. Konsep tentang
segmentasi pasar berkaitan dengan pembedaan produk dalam hal kesamaan
pasar sasarannya meskipun fokus kedua konsep tersebut berbeda.
Upaya
untuk mensegmentasikan pasar akan menciptakan kelompok-kelompok pasar
yang memiliki karakteristik berbeda. Upaya tersebut harus diikuti dengan
upaya untuk menentukan pasar sasaran di antara segmen-segmen pasar yang
telah diidentifikasi. Untuk itu, lima persyaratan harus dipenuhi, yaitu
bahwa segmen pasar tersebut dapat diukur, dapat dimasuki, cukup besar,
dapat dibedakan, dan dapat ditindaklanjuti. Adapun strategi yang dapat
ditempuh untuk menentukan pasar sasaran adalah undifferentiated
marketing, differentiated marketing dan concentrated marketing. Tiga
macam pola preferensi pasar dapat dijadikan ancangan untuk memposisikan
produk-produk perusahaan ke pasar sasaran yang diinginkan. Strategi yang
ditempuh dalam pemosisian produk ini antara lain adalah strategi
pemosisian kembali dan strategi perluasan merek.
PERILAKU KONSUMEN
Perilaku Konsumen: Deskripsi dan Model
Pemahaman
perilaku konsumen baik konsumen akhir maupun pembeli industrial adalah
sangat penting bagi pemasar. Keputusan konsumen dalam pembeliannya
ditempuh melalui suatu proses, mulai dari pengenalan masalah, pencarian
informasi, pengevaluasi alternatif, pengambilan keputusan beli, sampai
pada evaluasi pasca beli. Proses keputusan tersebut dipengaruhi oleh
berbagai macam faktor, baik yang ada pada diri konsumen, seperti
persepsi, pembelajaran, sikap dan keyakinan, motivasi, kepribadian,
pengalaman, dan konsep diri, maupun faktor-faktor yang berasal dari
lingkungan, seperti budaya, sub-budaya, kelas sosial, kelompok
referensi, keluarga, faktor situasional, nilai, norma, dan peran sosial,
serta bauran pemasaran. Proses keputusan tersebut didasarkan pada
sifat-sifat konsumen yang rasional.
Dalam pasar industrial, keputusan pembeliannya diambil juga melalui suatu proses, yaitu
(1) mengenali masalah (kebutuhan),
(2) menentukan karakteristik produk dan jumlah yang diperlukan,
(3) mendeskripsikan spesifikasi produk dengan tepat dan kebutuhan kritisnya,
(4) mencari dan menentukan kualifikasi sumber-sumber yang potensial,
(5) menerima dan menganalisis usulan,
(6) mengevaluasi usulan dan menyeleksi pemasok
(7) memilih dan melakukan pemesanan, dan
(8) mengadakan umpan-balik kinerja dan evaluasi.
Sedangkan
situasi pembeliannya dapat digolongkan ke dalam tiga macam, yaitu:
pembelian tugas baru, pembelian ulang, dan pembelian ulang langsung.
Setiap pembeli industrial mempunyai pilihan pendekatan dalam
pembeliannya, di antaranya adalah inspeksi, penyampelan, deskripsi, dan
kontrak dengan negosiasi.
Motif utama dalam pembahasan perilaku
beli konsumen maupun industrial adalah memahami proses keputusan
tersebut, di samping perusahaan harus mempunyai posisi yang baik untuk
memberikan informasi yang tepat kepada konsumen yang tepat pada waktu
yang tepat. Model perilaku konsumen tersebut sangat membantu untuk
mengarahkan kegiatan pemasaran agar dapat melayani konsumen maupun
pembeli industrial secara lebih baik.
PENGELOLAAN PRODUK DAN PENGEMBANGAN PRODUK BARU
Pengertian dan Penggolongan Produk
Pengelolaan
produk yang ada didasarkan pada dikotomi arti produk, yaitu produk
konsumen dan produk industrial, serta memfokuskan pada strateginya.
Bagaimanapun juga konsep tentang bauran pemasaran yang pernah diuraikan
di bab terdahulu dikaitkan dalam pengelolaan produk ini. Ekspansi dan
kontraksi bauran produk, baik dari sisi lini produk maupun sisi jenis
produk, menjadi bagian dari pengelolaan produk yang ada agar menciptakan
efisiensi penawaran kepada konsumen.
Pengembangan produk baru
telah diuraikan sebagai aktivitas yang seharusnya dilakukan oleh
perusahaan secara terus-menerus. Ini disebabkan oleh adanya daur hidup
produk dari saat produk itu diperkenalkan sampai pada saat produk itu
tidak ada lagi di pasaran karena sudah tidak diminati konsumen.
Pengembangan produk baru ini akan menjaga eksistensi produk perusahaan
di pasaran. Tahap-tahap yang perlu dilalui dalam pengembangan produk
baru adalah tahap pencarian dan penyaringan ide tentang produk baru,
tahap analisis bisnis, tahap pengembangan dan pengujian, tahap pengujian
pemasaran, serta tahap komersialisasi.
DAUR HIDUP PRODUK
Peranan Daur Hidup Produk dalam Strategi Pemasaran
Daur
hidup produk dapat memberikan indikasi tentang perkembangan suatu
produk yang dapat diterima oleh konsumen. Ukuran yang menunjukkan
perkembangan tersebut adalah tingkat penjualan produk, di samping juga
tingkat keuntungan. Daur hidup produk yang dapat dilalui oleh suatu
produk secara normal meliputi empat tahap, yaitu tahap perkenalan, tahap
pertumbuhan, tahap kedewasaan, dan tahap penurunan.
Atas dasar
kondisi pada masing-masing tahap tersebut perusahaan dapat menyusun
strategi pemasaran yang sesuai. Perbedaan setiap tahap dalam daur hidup
produk itu memerlukan strategi pemasaran yang berbeda pula. Strategi
pemasaran yang dikembangkan didasarkan pada variabel bauran pemasaran
dengan penekanan khusus pada salah satu variabel tertentu. Pada tahap
perkenalan lebih diutamakan promosi, pada tahap pertumbuhan lebih
diutamakan distribusi, pada tahap kedewasaan lebih diutamakan harga, dan
pada tahap penurunan lebih diutamakan pengurangan biaya.
STRATEGI PENETAPAN HARGA
Harga: Pengertian dan Penetapannya
Pengertian
harga adalah sangat penting dan menjadi titik awal bahasan ini.
Kemudian diuraikan berbagai faktor yang perlu dipertimbangkan dalam
menetapkan suatu tingkat harga. Faktor-faktor tersebut meliputi
(1) kondisi perekonomian,
(2) penawaran dan permintaan,
(3) elastisitas permintaan,
(4) persaingan,
(5) biaya,
(6) tujuan manajer, dan
(7)
pengawasan pemerintah. Besarnya pengaruh masing-masing faktor tidak
selalu sama, bergantung pada kondisi yang sedang berlaku.
Setelah
berbagai faktor dipertimbangkan maka harga dapat ditentukan melalui
suatu proses yang terdiri atas sembilan tahap, yaitu:
(1) menentukan tujuan penetapan harga,
(2) memperkirakan permintaan untuk barang tersebut dan elastisitas harganya,
(3) mengantisipasi reaksi dalam persaingan,
(4) menentukan pangsa pasar yang dapat diharapkan,
(5) memilih strategi harga untuk mencapai pasar sasaran,
(6) mempertimbangkan kebijakan pemasaran perusahaan,
(7) memilih metode penghitungan harga,
(8) menetapkan tingkat harga, dan
(9)
menyesuaikan struktur harga terhadap variasi dalam permintaan dan biaya
di masing-masing segmen pasar. Berbagai contoh diberikan untuk
memperjelas bahasan yang dimaksud.
Di bagian akhir bab ini
dibahas ditambahkan dua bahasan praktis dengan contohnya, yaitu: (1)
penentuan harga dasar dan laba yang diharapkan, dan (2) penetapan harga
dasar dalam kondisi yang tidak pasti. Ini dimaksudkan, khususnya butir
ke dua, untuk memberikan gambaran bahwa tidak semua kondisi yang
dihadapi selalu bersifat pasti. Oleh karena itu, penetapan harga dalam
berbagai alternatif tingkat harga perlu dilakukan untuk memudahkan dalam
pengambilan keputusan.
STRATEGI DISTRIBUSI
Pengertian Saluran Distribusi
Alasan-alasan
yang menguntungkan untuk digunakannya perantara dalam saluran
distribusi mendorong produsen untuk mengembangkan saluran distribusi
tidak langsung, meskipun saluran distribusi langsung juga diperlukan
dalam kondisi tertentu.
Perantara yang digunakan dalam saluran
distribusi dapat dibedakan menjadi dua golongan, yaitu perantara
pedagang dan perantara agen. Masing-masing golongan dapat dibedakan
lagi, yaitu perantara pedagang mencakup pedagang besar dan pengecer,
sedangkan perantara agen mencakup agen penunjang dan agen pelengkap.
Digunakan atau tidak digunakannya perantara tersebut telah memberikan
berbagai pilihan alternatif distribusi, yaitu saluran distribusi untuk
barang konsumen, baik saluran panjang atau tidak langsung maupun saluran
pendek atau saluran langsung, dan saluran distribusi untuk barang
industrial yang juga dapat berupa saluran panjang atau tidak langsung
maupun saluran pendek atau langsung.
Dalam pemilihan saluran
distribusi, produsen perlu mempertimbangkan berbagai faktor, seperti
pertimbangan pasar, pertimbangan barang, pertimbangan perusahaan, dan
pertimbangan perantara. Sedangkan untuk menentukan banyaknya penyalur,
produsen mempunyai tiga alternatif pilihan, yaitu distribusi intensif
dengan banyak penyalur pada tingkat pengecer, distribusi selektif dengan
sedikit penyalur, dan distribusi eksklusif dengan satu penyalur yang
langsung melayani pelanggan. Jika produsen sudah menentukan untuk
menggunakan penyalur maka diperlukan pemilihan dan pengendalian saluran
distribusi dengan mempertimbangkan biayanya.
Penentuan saluran
distribusi bukanlah keputusan yang sederhana karena banyak hal yang
harus dipertimbangkan. Oleh karena itu, model keputusan distribusi dan
strategi distribusi perlu dirumuskan secara cermat. Dalam buku ini
dijelaskan adanya lima alternatif strategi distribusi untuk produk baru.
Untuk menentukan alternatif mana yang dianggap terbaik, dapatlah
digunakan penghitungan secara kuantitatif, yaitu dengan menggunakan
metode nilai faktor tertimbang.
STRATEGI PROMOSI DAN PERIKLANAN
Pengertian Komunikasi Pemasaran
Bab
Sembilan atau terakhir buku ini telah menguraikan pokok bahasan tentang
strategi promosi dan periklanan. Komunikasi pemasaran menjadi topik
awal bahasan mengingat perannya sebagai dasar bagi kegiatan-kegiatan
promosi yang dilakukan oleh perusahaan. Kegiatan-kegiatan promosi itu,
disebut juga bauran promosi, meliputi periklanan, penjualan tatap muka,
promosi penjualan, hubungan masyarakat, publisitas, dan pemasaran
langsung. Dari ke enam kegiatan tersebut, bahasan yang terbanyak
ditujukan pada kegiatan periklanan mengingat penggunaannya yang sangat
luas di samping adanya keterbatasan ruang dalam buku ini.
Rencana
promosi, kemudian diadopsi untuk rencana periklanan, juga dibahas,
meliputi delapan tahap, yaitu: (1) penentuan tujuan promosi,
(2) pengidentifikasian pasar sasaran,
(3) penyusunan anggaran,
(4) pemilihan pesan,
(5) penentuan bauran promosi,
(6) pemilihan bauran media,
(7) pengukuran efektivitas, dan
(8)
pengendalian dan pemodifikasian kampanye promosi. Beberapa tahap,
khususnya tahap penyusunan anggaran dan tahap pemilihan media dibahas
secara lebih ditail disertai contoh penerapan dengan menggunakan model
kuantitatif seperti linear programming.
Kerangka AIDA dan Model
Hierarki Pengaruh dapat dijadikan acuan untuk mengidentifikasi seberapa
efektif suatu kampanye promosi atau periklanan itu dapat dicapai; pada
akhirnya bermuara dalam bentuk pendorongan atau pembangkitan pembelian
oleh konsumen. Konsumen akhir atau konsumen perdagangan seperti
pengecer, akan menentukan strategi promosi yang dilakukan oleh
perusahaan, apakah strategi menarik atau strategi mendorong.
SUMBER : http://lawlightmark.blogspot.com/2010/04/manajemen-pemasaran.html